Bismillah
Simulasi CFD Soft
Pembakaran Gas Metan Pada Geometri Ruang Bakar yang Berbeda
Geometri Ruang Bakar 1
Geometri Ruang Bakar 2
Parameter
- Kecepatan gas metan pada nosel 80 m/s
- Temperatur gas metan awal 300 K
- Kecepatan udara inlet ruang bakar 0,5 m/s
- Rasio ekivalen 0,76 (28% udara berlebih)
- Angka reynold berdasarkan diameter jet metan 28000 (turbulen)
- Cp berubah terhadap temperatur
Asumsi
- Temperatur dinding ruang bakar konstan 300 K
- Reaksi pembakaran CH4+2O2 CO2 + H2O (konversi sempurna bahan bakar)
Simulasi CFD Soft
Kesimpulan
1. Pada kasus ini, tipe pembakaran premixed flame (udara dan bahan bakar bercampur kemudian terjadi proses pembakaran)
2. Pembakaran berlangsung pada kondisi excess air
3. Perbedaan geometri ruang bakar mempengaruhi fraksi massa CO2 & H2O serta temperatur ruang bakar. Pada geometri satu fraksi massa CO2 maksimum 0,1457 dan H2O maksimum 0,1192 sedang pada geometri dua fraksi massa CO2 maksimum 0,1465 dan H2O maksimum 0,1216. Dengan demikian fraksi massa CO2 dan H2O pada geometri satu lebih kecil daripada geometri dua. Pada geometri satu temperatur ruang bakar maksimum 2470 K sedangkan pada geometri dua temperatur ruang bakar maksimum 2206 K. Dengan demikian temperatur geometri satu lebih besar dibandingkan geometri dua.
4. Berdasarkan hasil simulasi BBG cp berubah dan Geometri berubah, maka temperatur ruang bakar dipengaruhi 1) kondisi cp (konstan atau berubah) 2) geometri ruang bakar. Sedangkan geometri ruang bakar mempengaruhi proses pencampuran bahan bakar dengan udara sehingga juga mempengaruhi jumlah fraksi massa CO2 dan H2O yang turut mempengaruhi temperatur pembakaran.
Alhamdullilah-fin