Selasa, 29 Maret 2011

Tugas UTS-Aliran udara diantara 2 plat diam sejajar

Bismillah

Prinsip Momentum
Prinsip Momentum menyatakan hubungan antara gaya yang bekerja pada satu satuan volume massa yang mempunyai densitas dengan gaya inersia pada suatu unit volume pada suatu zat yang bergerak.
Contoh kasus ini
Gaya : gaya luar fan
Gaya inersia : aliran konveksi paksa udara sepanjang kanal
Persamaan Navier-Stokes adalah bentuk yang paling banyak digunakan keseimbangan momentum:




Gaya viskos (friction force) adalah gaya per satuan volume atau per satuan massa yang timbul dari efek viskos dalam aliran fluida.

Gaya Inersia (inertia force) adalah gaya yang disebabkan oleh kecenderungan alamiah dari suatu benda yang mempunyai massa untuk melawan semua perubahan dari gerak yang disebabkan oleh gaya luar, sehingga gerak dari benda tersebut otomatis akan seperti di “REM” karena benda itu MELAWAN gaya luar yang menyebabkan pergerakan. Jadi gaya inersia ada jika fluida bergerak. Gaya luar pada kasus ini adalah fan yang menyebabkan konveksi udara sepanjang kanal.

Hukum Newton I
“Setiap benda yang bermassa akan cenderung mempertahankan posisi atau diam, atau pada gerak lurus kecuali ada gaya luar yang mempengaruhi, maka benda bermassa yang sebelumnya diam atau bergerak lurus akan berubah.”

Hukum Newton II
“Laju perubahan momentum adalah sebanding dengan gaya yang bekerja dan terjadi pada arah yang sama dengan gaya yang bekerja tersebut.”

Reynold Number
Karena aliran fluida konveksi paksa, maka jenis aliran (laminer/turbulen) dapat diketahui dengan persamaan RE, untuk fluida yang mengalir  melalui kanal maka :
Laminer : RE<1400


Keterangan :
uin        : kecepatan masuk (m/s)
H         : tinggi kanal (m)
μ          : dynamic viscosity (kg/ms)
ρ          : massa jenis (kg/m3)

Hidrodinamika
Hidrodinamika mempelajari pergerakan fluida bedasarkan pergerakan partikel-partikel pembentuk fluidanya yang mengacu pada konsep kontinu. Persamaan dasar dibentuk dari prinsip kontinuitas dan prinsip momentum. Persamaan keadaan dan prinsip kekekalan energi ditambahkan pada kasus fluida kompressibel.

Hydrodynamic entry length
Hydrodynamic entry length adalah jarak antara inlet aliran fluida sampai terbentuk aliran penuh (aliran fluida sampai menyentuh permukaan batas). Faktor yang mempengaruhi adalah kecepatan alir, dynamic viscosity dan massa jenis (lihat persamaan reynold). Bagaimana pengaruhnya?? Lihat fenomenanya dengan CFDSOFT.

Langkah CFD Soft
1.      Atur domain (dimensi (2D), ukuran domain, junlah cell)
2.      Konstanta Fiskal (density konstan = 1,2 kg/m3, input viscosity berdasarkan kasus)
3.      Mahir (aktivasi gaya badan & opsi aktivasi fan)
4.      Atur Model (kecepatan)
5.      Atur Cell
6.      Kondisi Sempadan
7.      Iterasi
8.      Tampilan Grafik
9.      Plot (atur input data, variabel cfdsoft, pilih data)
Note : jika ks dan kf diubah lakukan iterasi lagi jika tidak akan eror


Konstanta Fiskal (tergantung kasusnya)



Atur cell



W1 = plat sejajar diam (ww, zona 1)
I1   = inlet udara akibat konveksi paksa fan (kecepatan-u/kecepatan sepanjang x)
         (inlet, fan,  zona 1)
O   =outlet

Kondisi Sempadan

Kasus
1.      a
uin=0.01 m/s
μ   = 4e-5 kg/m s


Grafik profile kecepatan pada x/H


Grafik profil kecepatan sepanjang x

1.      b
uin=0.01 m/s
μ   = 1e-5 kg/m s


Grafik profile kecepatan sepanjang LE

Grafik profil kecepatan sepanjang x
 
1.      a
uin=0.01 m/s
μ   = 4e-5 kg/m s
Grafik profile kecepatan pada x/H
Grafik profil kecepatan sepanjang x
 
1.      b
uin=0.04 m/s
μ   = 4e-5 kg/m s
Grafik profile kecepatan pada x/H


Grafik profil kecepatan sepanjang x

Pembahasan
Alhamdulillah Fin
Ditunggu Saran teman2x!

Selasa, 22 Maret 2011

Aplikasi Mata Kuliah Komputasi Numerik pada M.K CFD


Aplikasi Mata Kuliah Komputasi Numerik pada M.K CFD

Mencari persamaan persamaan T=a+bx
Berdasarkan data temperatur dan jarak dengan menggunakan Program Matlab



Sintax
x=[0.05 0.15 0.25 0.35 0.45 0.5] %jarak (m)
y=[140 220 300 380 460 500] %temperatur (deg celcius)
n=6
p=sum(x);%jumlah x
q=sum(y);%jumlah y
ratax=p/n%rata-rata x
ratay=q/n%rata-rata y
r=0 %sigmax(i)y(i)
for i=1:n;
    r=r+x(i)*y(i);
    rx=r
end
s=0%sigmax^2
for i=1:n;
    s=s+x(i)^2;
    sx=s
end
a=((ratay*sx)-(ratax*rx))/(sx-n*ratax^2)
b=(rx-n*ratax*ratay)/(sx-n*ratax^2)

Hasil
a =
  100.0000
b =
  800.0000

T=800x+100 (Benar)

Resume BAB 1


Resume BAB 1
Definisi CFD
Cabang ilmu yang menganalisa sistem, seperti aliran fluida, pindah panas, dan reaksi kimia yang disimulasikan dengan software.

Aplikasi
-          Aerodinamik pesawat, seperti gaya angkat dan hambatan
-          Hidrodinamik kapal laut
-          Pembangkit listrik : reaksi pembakaran dalam mesin dan turbin
-          Turbo manicheniry
-          Listrik dan teknik elektro seperti sistem pendingin mikro
-          Kondisi internal dan eksternal gedung seperti beban angin dan ventilasi
-          Teknik lingkungan seperti laju polusi
-          Hidrologi dan Oceonography seperti aliran sungai, teluk, dan laut
-          Meteorologi untuk presiksi cuaca
-          Teknologi kesehatan yaitu aliran darah dalam pwmbuluh arteri

Tool
Software CFD
General purpose
-          Phonix
-          Fluent
-          Flow 3D
-          Flow Simulation (Solid Work)
Specific purpose
-          KIVA
-          Genic
-          Mould flow
-          Magma flow
-          Flow fan (HVAC)

Algorithma Sofware CFD
1.      Pre-Processor
-          CAD (membangun geometri)
-          Membangun mesh
-          Input data sifat fluida kerja (massa jenis, viskositas, konduktivitas, dll)
-          Input kondisi batas aliran (pindah panas, turbulensi,...)
2.      Solver
Integrasi governing equation aliran fluida dan model fisika
Aliran fluida (kekekalan massa, hukum newton II, dan hukum termodinamika I)
Model fisika (turbulensi, reaksi pembakaran, radiasi,...)
3.      Post Processor
Menyajikan hasil
-          Geometri domain dan tampilan grid
-          Pola aliran (vektor dan kontur kecepatan)
-          Distribusi tekanan
-          Distribusi temperatur
-          Perhitungan sekunder seperti parameter desain contoh : Cd, Cl, Fluk kalor
Plot permukaan 2 D & 3D

Rabu, 16 Maret 2011

Senin, 14 Maret 2011

Pindah Panas Konveksi Alami

PR_KONVEKSI_2

Kasus
Langkah CFD Soft
1.      1. Input
2.      2. Judul
3.      3. Atur Domain (dimensi, ukuran domain, jumlah cell)
4.      4. Atur Model (pindah panas)
5.      5. Konstanta Fiskal (density & viscosity)
6.      6. Atur Cell
7.   7. Mahir (Gaya Badan, y =-9.81)
8.      8. Kondisi Sempadan (Note : perbedaan temperature tidak boleh terlalu kecil lebih dari2oC, jika tidak maka   iterasi divergen)

Proses CFD Soft




HASIL
 
1.      Pembahasan
Berdasarkan data grafik cfd soft kasus konveksi alamiah, hubungan temperatur terhadap density dan visosity adalah berbanding terbalik, jika temperatur udara tinggi maka density dan viscosity rendah, hal itu disebabkan ikatan antar molekul udara meregang akibat dari kenaikan temperatur. Hal itu sesuai dengan kondisi  gas ideal PV=nRTHubungan temperatur dengan kecepatan adalah berbanding lurus, jika temperatur tinggi maka kecepatan tinggi, hal itu sesuai dengan kondisi gas ideal EK=3/2kT